Laman

Sabtu, 16 Oktober 2010

"Sejarah dan cara kerja Stetoskop"

Stetoscope
     Mungkin tidak ada simbol kedokteran yang paling terkenal selain stetoskop. “Alat bantu pendengaran” yang sederhana ini memungkinkan dokter mendengar suara-suara yang berasal dari dalam tubuh, terutama jantung dan paru selain persendian serta arteri yang tersumbat secara parsial. Mendengarkan suara-suara ini dengan stetoskop disebut auskultasi berjarak (mediate auscultation), atau biasanya hanya auskultasi. Banyak suara dari daerah dada dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis penyakit. Sebelum tahun 1818, satu-satunya metode yang ada untuk memeriksa dada adalah perabaan dengan tangan, perkusi, dan kadang-kadang, auskultasi dekat dengan telinga menempel ke dada.


     Dalam A Treatise on the Diseases of the Chest and on Mediate Auscultation (1818), R. T. H. Laennec menjelaskan tujuan menempelkan telinga langsung ke dada: “tindakan ini selalu tidak menyenangkan, baik bagi dokter maupun pasien; pada wanita, tindakan ini tidak saja lancang, tetapi juga sulit diterapkan; dan bagi orang-orang yang berada di rumah sakit, tindakan ini menyebalkan.” Pada saat itu, dokter secara rutin melakukan kunjungan rumah dan mengobati hampir semua pasien di rumahnya. Hanya pasien amal yang pergi ke rumah sakit.


     Laennec menggunakan metode auskultasi langsung sampai tahun 1816 saat ia sedang memeriksa seorang gadis dengan gejala umum sakit jantung. Karena pasien tersebut gemuk, muda, dan perempuan, maka ia merasa bahwa metode pemeriksaan yang lazim tersebut tidaklah pantas. Namun, ia ingat bahwa apabila salah satu ujung dari sepotong kayu digores dengan jarum, suara yang timbul akan dapat didengar dengan jelas jika ujung kayu yang lain ditempelkan ke telinga. Ia dengan segera menggulung beberapa lembar kertas membentuk silinder dan menempelkan salah satu ujungnya ke telinganya dan ujung yang lain ke dada di atas jantung gadis tersebut. Hasilnya sangat dramatis dan mendorong Laennec menyempurnakan alatnya. Akhirnya ia menciptakan suatu silinder kayu berongga dengan panjang 30 cm dan diameter bagian dalamnya sekitar 1 cm serta diameter bagian luarnya 4 cm. Ia menyebut alat ini sebagai stetoskop, yang berarti “melihat dada”. Dalam bukunya, ia melaporkan risetnya mengenai stetoskop dan interpretasinya tentang bunyi alami dan patologis dari paru, jantung, dan suara.


     Stetoskop yang saat ini digunakan didasarkan pada karya asli Laennec. Bagian-bagian utama pada stetoskop modern adalah sungkup (bell), yang mungkin terbuka atau tertutup oleh membran tipis, dan earpieces.




Fungsi Stetoskop


     Sungkup terbuka (open bell) berfungsi untuk menyesuaikan/menyamakan impedansi antara kulit dan udara. Bagian ini menghimpun suara dari daerah yang berkontak. Kulit pasien yang bersentuhan dengan sungkup terbuka berfungsi seperti diafragma. Kulit pasien memiliki frekuensi resonan alami yang efektif untuk menghantarkan bunyi jantung.


     Frekuensi resonan ditentukan oleh diameter sungkup dan tekanan sungkup pada kulit. Semakin kencang kulit tertarik, semakin tinggi frekuensi resonan. Semakin besar diameter sungkup, semakin rendah frekuensi resonan kulit. Rentang suara yang diinginkan dapat diperluas dengan mengubah ukuran sungkup dan mengubah-ubah tekanan sungkup terbuka terhadap kulit (sehingga ketegangan pada kulit juga berbeda). Murmur jantung berfrekuensi rendah tidak akan terdengar apabila stetoskop terlalu kencang ditekan ke kulit.


     Sungkup tertutup (closed bell) sebenarnya hanyalah sebuah sungkup yang memiliki diafragma dengan frekuensi resonan tertentu, biasanya tinggi, dan menghambat suara-suara berfrekuensi rendah. Frekuensi resonannya dikendalikan oleh faktor-faktor yang sama dengan faktor yang mengatur frekuensi sungkup terbuka yang ditekankan ke kulit. Stetoskop sungkup tertutup terutama digunakan untuk mendengarkan bunyi paru yang frekuensinya lebih tinggi daripada bunyi jantung.


     Apa bentuk sungkup yang terbaik? Karena kita menghadapi suatu sistem yang tertutup di salah sate ujung jauhnya oleh diafragma peka tekanan—gendang telinga—sebaiknya digunakan sungkup yang volumenya sekecil mungkin. Semakin kecil volume gas di dalam sungkup, semakin besar perubahan tekanan yang ditimbulkan oleh gerakan diafragma di ujung lonceng yang lain.


     Volume selang juga harus kecil, dan seyogianya suara yang hilang akibat gesekan dengan dinding selang sedikit. Restriksi oleh volume yang kecil menunjukkan selang pendek berdiameter kecil, sedangkan restriksi oleh gesekan yang kecil menunjukkan selang berdiameter besar. Oleh karena itu, apabila diameter selang terlalu kecil, banyak suara yang akan hilang akibat gesekan. Apabila diameter terlalu besar, maka volume udara yang dipindahkan menjadi terlalu banyak. Pada keduanya, efisiensi berkurang. Di bawah sekitar 100 Hz, panjang selang tidak banyak memengaruhi efisiensi, tetapi• di atas frekuensi ini, efisiensi berkurang seiring dengan semakin panjangnya selang. Pada 200 Hz, perubahan selang dari panjang 7,5 cm menjadi 66 cm menyebabkan kehilangan 15 dB. Suatu keputusan yang disepakati adalah selang dengan panjang sekitar 25 cm dan berdiameter 0,3 cm.
Earpiece harus terpasang pas di telinga karena kebocoran udara mengurangi suara yang terdengar. Semakin rendah frekuensi, semakin bermakna kebocoran tersebut. Kebocoran juga menyebabkan suara bising di sekitar kita masuk ke telinga. Earpiece biasanya dirancang untuk mengikuti arah saluran telinga yang sedikit condong ke depan.



     Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat yang sangat berguna untuk memiliki sekitar, jika Anda tahu apa yang Anda sedang mendengarkan, dan tempat ke tempat itu.


Memeriksa Tekanan Darah
1. Sementara memeriksa tekanan darah Anda, perawat akan menempatkan ujung stetoskop datar di bawah manset di tikungan lengan Anda sehingga ia dapat mendengar memompa darah melalui pembuluh darah Anda dan menghitung detak jantung. telinga manusia normal, tentu saja, tidak bisa mendengar ini, jadi stetoskop adalah alat yang sangat berharga untuk tugas ini.



Paru-paru
2. Dengan mendengarkan paru-paru Anda dengan stetoskop, dokter Anda dapat memberitahu jika Anda bernapas dengan jelas, apakah Anda sesak dan bahkan jika ada terlalu banyak cairan di paru-paru Anda. Sebagian besar dari kita yang menderita pilek kepala tidak menyadari betapa banyak cairan sinus kami mengalir sepanjang leher kita, menyebabkan kemacetan paru-paru.



Jantung
3. Sebuah stetoskop dapat digunakan untuk menemukan murmur jantung atau jantung berdetak tidak teratur. Ini berarti bahwa alat kecil ini adalah langkah pertama dalam mendeteksi dan memperbaiki kerusakan jantung. stetoskop dapat menyimpan, waktu, tenaga, stres dan uang dalam mencari masalah lebih mudah daripada tes lainnya.



Pemeriksaan prenatal
4. Seorang dokter tidak hanya bisa mendengar detak jantung bayi di dalam rahim dengan stetoskop, tetapi juga gerakan janin. Jadi stetoskop yang digunakan untuk memeriksa lebih dari tanda-tanda vital ibu selama pemeriksaan kehamilan.



Gangguan Perut
5. Sebuah stetoskop di tangan seorang praktisi medis yang berpengetahuan dapat digunakan untuk mendengarkan perut dan usus untuk mendiagnosis gangguan. Pencernaan suara, penyumbatan di mana tidak ada yang bergerak dan bahkan menggelegak asam dapat didengar melalui stetoskop.






Daftar Pustaka

Fisika Tubuh Manusia Ed. 2

1 komentar: